1.Berikan
Perhatian Luangkan waktu anda ketika anak anda ingin berbicara pada anda,
berikan perhatian anda sepenuhnya pada apa yang sedang anak anda katakan,
mungkin bagi anda sepele, tapi hal itu memberikan pesan bagi anak anda, bahwa
dirinya adalah individu yang penting dan berharga. Cobalah hentikan kegiatan
anda sebentar untuk memdengarkan sepenuhnya apa yang sedang ia katakan, jika
mungkin anda sedang berfesbuk ria, berhentilah sejenak, atau jika anda
sedang asyik menonton sinetron, matikan sejenak, atau jika anda sedang ngecek
beberapa email yang masuk, hentikanlan sebentar, tentu anda tidak ingin anak
anda merasa bahwa dia tidak penting kan. Atau jika anda sedang sibuk menyiapkan
makan malam, anda dapat memancingnya dengan mengatakan “coba cerita sama ibu,
tadi di sekolah gambar apa aja?, kalo udah selesai ceritanya ibu mau masak”.
Pastikan jangan lepaskan kontak mata pada anak anda.
2.Dukung anak anda
untuk menghadapi resiko yang ringan Orang tua kita seringkali mendapati
anak kita frustasi karena belum berhasil memasangkan gambarpuzzle,
sehingga seringkali ditengah-tengah bermain tiba-tiba mereka
menjerit dan bahkan menangis sendiri. Apa yang perlu anda lakukan adalah,
dukunglah anak anda untuk mencoba sesuatu yang baru, selama hal tersebut tidak
membahayakan dirinya, minimalisir campur tangan anda untuk menjadi problem
solving dalam tantangan baru yang dihadapinya. Biarkan anak anda melakukan
ujicoba selama hal tersebut tidak membahayakannya. Jangan anda buru-buru
mengatakan “sini, biar mama saja yang buatin” karena hal ini akan membuat anak
anda tidak belajar untuk mendiri dan percaya diri.
3.Biarkan
kesalahan terjadi Kesalahan memberikan pelajaran berharga, dan anak anda
tentu tidak luput dari kesalahan, mungkin contoh sepele yang sering terjadi,
misalnya anak anda meletakkan piring terlalu dekat dengan ujung meja, tentu
saja berikan gambaran padanya apa yang pernah terjadi sebelumnya dengan kondisi
yang sama. Sehingga kesalahan tidak akan terulang kembali, dan memang sebagai
orang tua, hal tersebut perlu diulang berkali-kali, karena tentu saja berapa
kalipun kita ucapkan, kerapkali anak seringkali lalai.
4.Meningkatkan
kepercayaan diri sendiri Anak belajar dari hal-hal yang dilihatnya, bahkan
termasuk sifat-sifat tertentu seperti kemarahan dan rasa takut. Jika Anda
memiliki kepercayaan diri yang rendah, anak juga dapat tumbuh menjadi seseorang
yang kurang percaya diri. Oleh karena itu, mulailah membangun kepercayaan
diri anak dari diri Anda sendiri. Buatlah daftar kekurangan dan kelebihan yang
Anda miliki dan cobalah untuk tidak terlalu memikirkan kekurangan tersebut
dengan memaksimalkan kelebihan yang dapat menjadi kekuatan Anda.
5.Menjadi
cermin yang positif bagi anak Seorang anak tidak hanya mendapatkan citra
diri dari apa yang dipikirkan tentang dirinya sendiri saja, tetapi juga
bagaimana ia memandang dirinya melalui sudut pandang orang lain.
Hal ini terutama berlaku bagi anak-anak prasekolah yang belajar
tentang diri sendiri sebagian besar dari reaksi orangtuanya. Sehingga Anda
perlu menjadi cerminan yang positif bagi anak Anda. Anak mungkin dapat
mengartikan bahwa Anda tidak menyukainya jika ekspresi muka Anda gelisah
sepanjang waktu, oleh karena itu segera atasi stres agar tidak disalah artikan
oleh anak.
6.Berhati-hati
dalam menyampaikan kata-kata Anak juga perlu mendapatkan teguran atas
kesalahannya, tetapi hal tersebut jangan disampaikan dengan kata-kata yang
berlebihan. Berpikirlah sebelum Anda berbicara dan pilihlah kata-kata dengan
hati-hati agar tidak menyakiti perasaannya hingga membuatnya minder. Anda cukup
menunjukkan kesalahannya dan memintanya untuk tidak mengulangi lagi. Semarah
apapun Anda, jangan pernah mengatakan hal-hal kasar seperti Anda tidak mencintainya
atau menyesal telah melahirkannya.
7.Motivasi Motivasi
terus dalam setiap usaha anak. Motivasi terus dengan menggunakan kata-kata dan
tindakan yang positif dan membangun. Motivasi ini untuk membangun stabilitas
jiwa dan psikis anak. Motivasilah terus agar anak terus memiliki harapan dan
mau belajar terus sepanjang hidupnya. Pertimbangkan kembali untuk mengatakan,
“Kok, sepatunya tidak rapi”, tapi cobalah mengatakan, “katanya ingin jadi orang
besar, berarti sepatunya harus rapi”.
8.
Luangkan waktu
Anda untuk bermain bersama anak Anak membutuhkan dukungan dan perhatian
dari orangtuanya. Jika Anda memiliki lebih banyak waktu untuk menemani anak
bermain, Anda dapat memberikan lebih banyak masukan dan pujian kepada anak atas
apa yang dilakukannya. Hal ini dapat memudahkan anak mengenali citra dirinya
dan dapat memupuk rasa percaya diri.
9. Membantu anak
mengembangkan bakat dan keterampilan baru Prestasi adalah pembangkit rasa
percaya diri yang sangat besar. Cari tahu bakat dan hobi anak Anda, kemudian
dukunglah dirinya dalam mengembangkan bakatnya. Misalnya, jika anak memiliki
bakat menyanyi, Anda mungkin dapat menyediakan alat karaoke atau memotivasi
anak untuk bergabung dalam les vokal. Anak akan semakin percaya diri ketika
memperoleh prestasi dari bakat atau kemampuan akademis lainnya. Tetapi ajarkan
pula tentang kegagalan pada anak agar dirinya tidak terlalu kecewa dan minder
ketika mengalami kegagalan.
10.Hargai
prestasi anak Anda dapat menghargai prestasi anak dengan memberikan pujian
atau memasang hasil karyanya di rumah. Anda dapat membingkai hasil lukisan anak
dan memasangnya di ruang keluarga agar anak bangga akan prestasinya dan semakin
percaya diri.
11.Rasa aman Suasana
amanlah yang akan menentukan kondisi jiwa anak. Dengan rasa aman, mereka akan
mempercayai orang dan lingkungan di sekitarnya.
Secara fisik, anak harus aman. Apabila mereka di dekat kita, maka pastikan dia
akan merasa aman. Begitu juga dengan lingkungannya. Tidak ada yang akan melukai
secara fisik kepadanya. Jaminan inilah yang mereka butuhkan. Secara non-fisik,
anak juga harus mendapat perlakuan aman dari orang-orang di sekitarnya.
Keberadaan anak, apapun yang dilakukannya, akan tetap nyaman dan aman bagi
emosi dan psikis anak.
Rasa aman inilah kunci pembuka bagi terciptanya karakter terbuka bagi anak. Dia
akan dengan mudah menyampaikan kisah dan suasana hatinya ketika anak merasa
aman baik fisik maupun psikis. Ketika anak sudah membuka diri, maka membangun
nilai dan karakter akan lebih mudah
12.Pendampingan Setiap anak belajar
untuk tumbuh. Belajar mengenal lingkungannya. Maka pendampingan dibutuhkan oleh
mereka. Anak-anak juga sedang membangun nilai bagi diri mereka sendiri. Nilai
dasar bagi anak adalah “apapun boleh”. Maka, ada kecenderungan mencoba-coba hal
dan sikap baru. Di sinilah letak pentingnya pendampingan. Bentuk
pendampingan bisa beragam dan juga tidak ada ukuran kuantitasnya. Kualitas
pendampingan jauh lebih penting. Rasa tidak percaya diri sering kali muncul
ketika seseorang merasa sendiri. Supaya anak terhindar dari perasaan demikian,
berikan perhatian dan luangkan waktu untuk mendampingi hal-hal yang
dilakukannya.
13.Timbal balik Setelah proses
pendampingan, maka mengusahakan adanya timbal balik merupakan hal penting.
Setidaknya, mereka bisa mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran mereka.
Misalnya, bertanya tentang sesuatu yang belum mereka pahami atau yakini. Dan
bertanya ini pun tentu terkait dengan tips yang pertama, yaitu rasa aman.
Pastikan pada saat anak memberikan timbal balik dengan bertanya, mereka akan
mendapatkan penjelasan dan rasa aman. Bukan celaan atau bahan tertawa yang akan
mereka terima. Dengan timbal balik pula, mereka akan membuka kegelisahan
mereka kepada kita. Dan salah satu cara terbaik adalah dengan membuka
kesempatan dan pertanyaan. Ketika kita membuka dan mereka percaya, maka
interaksi akan berjalan terbuka dan nyaman.
14.Memberikan Pendapat Luangkan waktu
untuk berdiskusi tentang hal-hal yang ada di sekitar anak, misalnya di sekolah.
Tanyakan tentang pelajaran yang disukainya, sambil sesekali melontarkan
pertanyaan, misalnya pelajaran atau guru favoritnya. Cara itu dimaksudkan untuk
melatih pola pikir anak-anak dan mendorongnya untuk berani mengutarakan jawaban
di depan orang lain. Bila perlu, ajak anak pergi ke sebuah tempat wisata
dan minta ia menceritakan hal menarik apa saja selama disana. Dengan demikian,
diharapkan si buah hati akan terbiasa untuk berbicara dan berhadapan dengan
orang lain.
15. Apresiasi Memberikan
apresiasi atas keberhasilan anak menjadi hal penting untuk menunjukan dukungan
sekaligus kasih sayang. Tidak harus sesuatu atau barang yang mahal, ucapan
selamat, tepuk tangan, atau kecupab di pipi dan kening pun bias menjadi sesuatu
yang bermakna bagi anak. Beri pengertian pula bahwa kegagalan bukanlah hal
yang negatif, tetapi justru bias membuat seseorang menjadi lebih baik di
kemudian hari dengan belajar dari kegagalan tersebut.
16. Memahami Kelebihan
Orangtua semestinya perlu mencari kelebihan,
minat serta bakat si buah hati. Setelah itu, beri dukungan penuh atas hal-hal
tersebut, karena bagaimanapun orang tua cenderung akan memberikan yang terbaik
atas apa yang mereka sukai. Misalnya, jika anak memiliki bakat dan suka main
piano, tidak ada salahnya untuk mendaftarkan mereka di kursus piano agar
bakatnya bias berkembang. Jika mereka ahli di suatu bidang, rasa percaya diri
tentunya akan terdongkrak pula.
17. Membangun kepercayaan Kepercayaan
adalah kata kunci membangun rasa PD anak. Akan tetapi, hati-hati juga dalam
memberikan kepercayaan kepada anak. Kepercayaan yang berlebihan dan kurang
sama-sama kurang baik bagi anak. Banyak orang bilang, seperti main
layang-layang sajalah. Kadang kita ulur, kadang kita tarik.
Kepercayaan ini terutama dalam melakukan dan bertanggungjawab terhadap sebuah
pekerjaan. Mulailah dari hal-hal kecil dalam mempercayakan kepada anak.
Merapikan baju di lemari, menata mainan sendiri, menyimpan barang-barangnya
sendiri, dan seterusnya.
Apabila kita memberikan kepercayaan kepada mereka, maka mereka akan berlatih
tentang tanggung jawab. Dan apabila proses ini berhasil, bukan hanya
kepercayaan diri yang akan dimiliki anak, melainkan tanggung jawab juga akan
mereka miliki
18.Perkaya pengetahuan Teruslah
memberikan mereka pengetahuan yang cukup agar mereka mengetahui apa yang
seharusnya. Dengan memperkaya pengetahuan, maka PD akan terus terpupuk. Apabila
kita sudah terbiasa melakukan hal di atas, maka kita sempurnakan dengan doa,
insya Allah anak akan berubah lebih baik. Apabila kita belum memiliki kebiasaan
di atas, sungguh tidak salah kalau kita belajar melakukannya. Karena, anak akan
menjadi seperti apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami.
terimakasih
19.Berikan cinta anda, tanpa pamrih Rasa
percaya diri anak semakin berkembang dengan ketulusan cinta yang anda berikan
meski bagaimanapun tingkah polah anak anda, yang tentu saya kadang seringkali
kita lepas kontrol, jikapun mungkin anak anda pernah mencelakai anak orang
lain, katanya padanya misanya ‘nak, dorong-dorong temanmu itu bisa
bahaya, coba lain kali jangan dorong-dorongan’, pastikan anda
mengoreksi perilakunya dan bukan melabeli anak anda, misalnya dengan mengatakan
‘anak nakal..kapan kamu bisa baik..!!! selalu ingat bahwa ungkapan cinta anda
adalah motivasi bagi anak anda untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya.
20. Rayakan
Kemajuan Positif Orang tua harus senantiasa mengakui kemajuan-kemajuan positif
yang setiap hari anak anda lakukan, misalnya, jika biasanya setiap pulang
sekolah anak anda menaruh sepatunya sembarangan, kali ini dengan sendirinya dia
meletakkan di rak sepatu tanpa anda suruh. Bisa jadi ketika ayahnya datang
katakan padanya ‘Yah, hari ini Hilda pinter, udah bisa naruh sepatunya sendiri
di rak sepatu tanpa disuruh’. Pastikan anda spesifik dalam memuji, ketimbang
anda bilang ‘Good Job’, katakan padanya: ‘makasih nak kamu udah sabar
menunggu’. Dengan demikian anak anda akan mengetahui bahwa dirinya berarti dan
apa yang dia kerjakan adalah benar.
21.Jadilah Pendengar Yang Baik Saatnya
anak anda ingin bercerita, sebagai orang tua, berhentilan sejenak dan dengarkan
baik-baik apa sebenarnya yang ingin anak anda sampaikan. Tentu dia ingin
mengetahui bahwa apa yang sedang dia pikirkan, rasakan, inginkan dan opininya
anda hargai. Bantulah anak anda untuk merasa nyaman dengan apa yang sedang dia
rasakan dengan membantunya mengindentifikasikan perasaannya. Misalnya,
‘Mama ngerti kamu lagi sedih karena mesti berpisah dengan temen
sekelasmu’, dengan menerima emosinya apa adanya berarti anda menghargai apa yang
sedang anak anda rasakan dan membantunya memberikan label perasaan apa yang
sedang dia rasakan.
22. Hindari
Perbandingan Ketika kita mempunyai anak lebih dari satu, secara tidak
sadar seringkali kita mengatakan, ‘Kenapa sih kamu ngga bisa seperti adik?’,
atau ‘Bisa ngga sih kamu anteng seperti temenmu itu?’ ungkapan seperti ini
hanya akan mengingatkan anak anda bahwa dia hidup yang memaksanya untuk selalu
berkompetisi. Meskipun ungkapan tersebut bersifat positif misanya ‘Kamu yang
terbaik’, sebetulnya membuat anak akan sulit keluar dari label yang anda
berikan tadi. Jadi sebagai orang tua, terimalah kepribadian anak anda secara
apa adanya, ingatkan diri anda bahwa setiap anak adalah individu yang uniq,
karena dalam keunikan yang tersendiri itulah ada kelebihan yang mungkin tidak
di miliki oleh orang lain.
23.Tawarkan
Empati Jika anak anda membandingkan dirinya sendiri dengan kawan-kawannya
yang mahir dalam suatu hal, Misalnya suatu waktu dia mengatakan pada anda, ‘Ma,
kenapa tulisanku ngga bsia bagus seperti Sofia?’ tunjukkan padanya empati anda,
dan tunjukkan padanya salah satu kepintarannya yang tidak dimiliki teman-teman
lainnya. Misalnya dengan mengatakan, ‘Betul nak, tulisan Sofia bagus, dan kamu
bagus lukisannya’, dengan demikian anak anda akan belajar bahwa setiap individu
mempunyai kekurangan dan kelebihan, dan dia tidak perlu merasa kurang dalam
suatu hal yang tidak dapat dia lakukan.
24.Berikan
Kata-Kata Dorongan atau Penyemangat Setiap anak membutuhkan support dari
orang-orang yang dia sayangi, yang dari support tersebut memberikan sinyal
positif baginya, seakan-akan support tersebut adalah ungkapan ‘Mama percaya
kamu, Mama bisa lihat usaha besarmu, ayo teruskan nak..’ Dorongan kata-kata
penyemangat artinya pengakuan atas sebentuk usaha yang sedang anak anda
lakukan, tidak hanya memberikan hadiah atas usahanya. Maka jika anak anda
sedang berusaha belajar mengeja, katakan padanya ‘Ayo nak, mama tau kamu udah
berusaha keras untuk mengeja kata-kata itu, dan kamu hampir bisa membaca
semuanya’, ungkapan demikian akan memotivasi anak anda untuk percaya pada
kemampuan yang dia miliki. Ada perbedaan besar antara pujian dan dorongan,
pujian dapat menjadikan anak merasa bahwa dia hanya yang terbaik, jika dia
mengerjakannya secara sempurna, sementara dorongan, artinya anda mengakui usaha
yang sedang dia lakukan. Sebaiknya anda katakan ‘Coba cerita gambar apa hari
ini di sekolah?’ ketimbang anda mengatakan ‘Gambar terbagus yang pernah mama
lihat’. Terlalu banyak pujian akan melemahkannya untuk menghargai dirinya
sendiri, karena dengan demikian akan menjadi tekanan baginya untuk selalu
mendapatkan pujian dari orang lain. Maka berilah porsi pujian untuk anak anda
secara bijaksana dan berikan dorongan secara terus-menerus, karena dengan
dorongan anak anda akan merasa nyaman pada dirinya sendiri.
25.Biarkan
anak memilih teman-temannya sendiri Anak yang percaya diri tidak akan
mengalami kesulitan dalam bergaul dengan orang lain, sehingga biarkan dirinya
memilih teman-temannya sendiri. Hal ini juga menjadi salah satu sarana
pembelajaran agar anak tidak minder. Anda cukup mengontrol pergaulan anak,
jangan sampai dirinya bergaul dengan anak yang berkelakuan negatif seperti
merokok dan sebagainya.
sumber : Emaxhealth dan berbagai
sumber lainnya
By Sekolah Primagama Godean
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon